Marsigit Philosopy 2019 (Masalah Penelitian Pend. MTK-Dea Armelia
TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU
Identifikasi Masalah Penelitian Pendidikan
Matematika
Diajukan
kepada Prof. Dr. Marsigit, M. A.
untuk Memenuhi Tugas Filsafat Ilmu
Oleh
Dea
Armelia (19709251072)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM
PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2020
Identifikasi Masalah Penelitian Pendidikan
Matematika
Judul:
ANALISIS KEMAMPUAN PECAHAN MASALAH DALAM
MENYELESAIKAN SOAL NON-ROUTINE
BERDASARKAN ADVERSITY QUOTIENT
Rumusan
masalah:
1. Bagaimana proses penyelesaian masalah matematis
dalam soal non-routine siswa quitter, camper, dan climber?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah
matematis dalam soal non-routine siswa
quitter, camper, dan climber?
3.
Bagaimana kendala yang dihadapi siswa quitter, camper, dan climber dalam
menyelesaikan soal non-routine ?
Metodologi:
1. Jenis
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
2. Metode
pengumpulan data : Tes dan Wawancara
-
Instrumen yang di gunakan adalah soal
non rutin.
-
Adversity
Quotient berupa angket.
3.
Teknik analisis data : Analisis
deskriptif yaitu reduksi data , penyajian data, dan verifikasi.
Kerangka
Berpikir:
Berikut adalah artikel yang relavan
dengan judul yang di ambil:
1. Arslan, C., & Yazgan, Y. (2015)
Common and Flexible Use of Mathematical Non Routine Problem Solving Strategies.
American Journal of Educational Research.
Vol No 12 pp 1519-1523 DOI
10.12691/education-3-12-6.
Masalah
yang ditemukan dari artikel tersebut adalah:
a. Siswa
harus memotivasi diri mereka sendiri untuk mengatasi kesulitan mereka dalam
memecahkan masalah.
b. Sebagian
Siswa tidak melakukan perubahan yang signifikan dalam cara pemikiran mereka
ketika usaha pertama mereka gagal atau salah dalam prosedur dan mereka jarang
mengubah strategi mereka dalam dalam proses pemecahan masalah.
c. Sebagian
siswa memiliki strategi yang berbeda-beda dalam menyelesaikan soal Non rutin,
tidak bergantung kepada satu strategi yang diberikan guru.
2.
Mardika, F., & Insani, I, U. (2017). Adversity Quotient and Students’ Problem
Solving Skill in Mathematics. ICRIEMS
Proceedings. ISBN 978-602-74529-2-3
Hasil temuan dari artikel tersebut:
a. Stoltz
memberikan teori tentang Adversity Quotient tentang bagaimana menyelesaikan tantangan dan
berusaha mengatasinya agar tidak mempengaruhi secara mendalam apa yang akan di
capai dalam pekerjaannya.
b. Stoltz
mendefinisikan Adversity Quotient sebagai ukuran dari ketangguhan dan kemampuan
seseorang untuk bertahan dalam menghadapi perubahan yang konstan, stres dan
kesulitan dan bagaimana untuk menanggapi kesulitan tersebut.
c. Siswa
sering menemukannya kesulitan dalam belajar matematika. Oleh karena itu, matematika
adalah tantangan bagi siswa yang mempelajarinya. Adversity Quotient dapat memprediksi seberapa baik siswa bertahan
untuk belajar matematika dan untuk meningkatkan diri mereka sendiri, atau
bahkan yang akan gagal dan menyerah.
Komentar
Posting Komentar